Nama penulis
: Sch. Danar Santi,
S. Psi.
Judul lengkap :
Pendidikan Anak Usia Dini
Penerbit : PT. MACANAN JAYA CEMERLANG
Tahun terbit :
2009
Edisi :
Cetakan pertama, 2009
Jumlah halaman : 104 halaman
Tebal buku : 0,8
cm
Buku ini adalah karya dari Danar
Santi. Panggilan dan kecintaannya sebagai pendidik di TK (Taman Kanak-kanak)
mengantarnya memperoleh berbagai pengalaman menarik seputar anak prasekolah san
persoalan-persoalannya. Pengalaman dan interaksinya dengan anak-anak usia dini
yang disajikannya dalam buku ini. Danar Santi
sengaja menggiring para pembaca untuk mengikuti metodenya dalam proses
pendalaman sebuah materi.
Dalam bab pertama penulis
menjelaskan tentang hari pertama anak masuk sekolah. Sekolah pertama yang
dimasuki anak adalah TK. Pendidikan TK bermaksud unutk memberi kepuasan dan
menolong anak untuk membangun dasar yang kuat bagi kelanjutan perkembangan
jiwanya kelak. Di TK anak dilatih untuk menyesuaikan diri dengan orang lain dan
dilatih untuk mengolah pengalaman-pengalamannya. Guru TK berfungsi untuk
menemukan dan menggali potensi si anak. Pada awal masuk sekolah anak akan
menangis dan anak juga minta untuk ditunggu kerena merasa tidaka ada yang
melindungi. Tetapi lama-kelamaan mereka akan mandiri. Sebab, sudah banyak
kegiatan yang mereka lakukan di sekolah, yaitu bermain sambil belajar sehingga
mereka akan lupa pada orang tuanya yang menunggu di sekolah.
Anak mempunyai
bakat-bakat dan kekuatan-kekuatan tertentu yang akan memuaskan pribadinya.
Pendidik yang sejati akan dapat membimbing dan mangarahkan anak-anak untuk
menyalurkan bakat-bakat tersebut. Sekolah merupakan tempat menyalurkan daya
kreasi anak. sekolah seharusnya menyediakan sarana dan prasarana yang kondusif.
Kadang-kadang, kita lihat bahwa seolah-olah orang tua menghambat proses daya
kreasi si anak. Jika anak sering dilarang, maka daya kreasi anak akan mati dan
tak berkembang. Justru orang yang lebih dewasa harus membimbingnya, agar kreasi
anak berkembang dan membawa manfaat yang lebih baik. Yang merupakan pokok dari
perkembangan daya kreasi anak adalah perasaan ingin tahu dan imajinasi.
Imajinasi anak dapat diekspresikan dalam bermacam ungkapan seperti: bercerita,
membuat coretan, melukis, membentuk, menyanyi, bereksplorasi, bermain, serta
bermain peran.
Laporan
pribadi merupakan semacam laporan dari sekolah mengenai perkembangan sikap dan
perilaku anak. Buku laporan tersebut dapat menggambarkan sifat-sifat positif
yang dimiliki anak, perkembangan kemampuan anak, serta perkembangan kebersihan,
kesehatan, dan jasmani.
Ketidakmatangan
dan ketidakmampuan akan mempengaruhi penyesuaian sosial. Karena kekurangan itu,
anak sering tidak diberi kebebasan seperti anak yang lain. Anak kecil yang
tidak mudah mengekspresikan pikiran dan perasaannya, sering kali menjadi sangat
frustasi, sehingga membuat mereka terpukul. Mereka adalah anak-anak yang
cenderung tidak diperhatikan, atau tidak disukai karena agresif.
Fantasi
telah muncuk pada anak sejak dini. Tapi baru akan berkembang saat usia 3-5
tahun. Pada saat inilah anak banyak melakukan kegiatan bermain.
Daya
khayal anak akan muncul pada setiap saat,terutama waktu bermain. Pada saat ini,
anak masih sulit untuk membedakan mana yang nyata dan mana yang fantasi.
Datangnya teman khayalan dalam kehidupan anak-anak, biasanya muncul karena
tidak ada orang-orang disekitarnya yang bisa diajak bicara atau memberinya
perhatian, juga diakibatkan karena berbicaranya terhambat. “Kebaikan” teman
khayalan bisa menumbuhkan daya kreativitas anak dan wujud aktulisasi
emosionalnya.
Biarlah
anak balajar membaca secara alami. Sampai berapa jauh si anak senang membaca,
sedikitnya tergantung pada bimbingan orang tua. Secara sadar atau tidak sadar,
sebaiknya orang tua mempengaruhinya sejak usia dini (sebelum masuk sekolah).
Anak yang berumur 4 tahun ke atas, tentu banyak pertanyaan dengan kata
“mengapa”. Untuk memberikan jawaban kepada anak, hendaknya usahakan yang dapat
dimengarti oleh anak. upayakan pula arae anak merasa puas dengan jawaban orang
tuanya.
Teguran
merupakan suatu peringatan terhadap perbuatan-perbuatan yang dianggap salah.
Sebetulnya, si anak juga seperti oarng dewasa, jika teguran tidak mengenai
sasarannya, maka si anak akan mengulangi perbuatan yang sebanarnya salah.
Akibatnya wibawa orang tua akan hilang. Yang terpenting adalah jangan sampai si
anak merasa bahwa orang tuanya atau guru tidak marah, maka perasaannya akan
lega. Dengan penuh kesabaran, kasih, dan murah senyum, maka akan terjapai
tujuan dari teguran-teguran tersebut.
Tanggung
jawab sudah harus ditanamkan pada anak yang berusia 3 tahun. Pada usia dini,
anak sangat suka membantu orang tua atau guru dan anak akan merasa berjasa
apabila mendengar ungkapan terima kasih dari orang tua atau guru. Anak akan
merasa bangga, senang, dihargai, dan mempunyai rasa percaya diri sangat tinggi.
Dalam
bab ini dibahas tentang peran guru menghadapi gejala dan tingkah laku anak yang
menyimpang. Guru harus peka dalam mengamati tingkah laku anak didiknya. Dan
guru harus berusaha mencari penyebab, mengapa anak betindak demikian. Untuk
itu, sebagai guru TK, hendaknya mempersiapkan diri agar dapat memberikan
pengalaman yang berharga sesuai dengan kebutuhan anak.
Dunia
kehidupan anak-anak akan lebih senang, apabila perkataan guru kepada anak didik
adalah ucapan yang memberanikan diri, mendorong semangat dalam hak kegiatan di
sekolah dan memberikan penghargaan, pujian yang wajar daripada memarahi dan
mencela anak. Bila kita menggunakan lebih banyak perkataan yang mendorong
semangat, maka sebagai guru pasti akan melihat perkembangan yang menggembirakan
dalam kehidupan anak itu. Lalu, kehidupan anak itu akan selalu berada dalam
suasana yang sangat menyenangkan.
Hidup
dan budaya sehat perlu ditanamkan pada usia dini, sejak anak sudah mulai dapat
menangkap dengan pancainderanya arti penting menjaga kesehatan. Pertama-tama,
yang memberikan pendidikan kesehatan adalah orang tua sehingga anak kecil sudah
selalu hidup bersih dan sehat. Guna menyadarkan anak sejak dini akan pentingnya
menjaga dan memelihara kesehatan, di pendidikan prasekolah dibentuk UKS. UKS
adalah kegiatan yang mendorong anak mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup
sehat.
Kebersihan
haruslah diajarkan kepada anak-anak sejak usia dini. Pertama-tama, yang
memberikan pendidikan kesehatan adalah orang tua. Biasakanlah anak sebelum
pergi sekolah untuk mandi, mengenakan pakaian bersih dan rapi.
Olahraga
perlu untuk kesehatan anak, agar supaya anak-anak memiliki kesehatan, kesenangan,
semangat, serta perkembangan otot dan otak. Tujuan dari olahraga adalah membina
pertumbuhan fisik yang harmonis, meningkatkan stabilitas, psikososial, serta
membantu mengembangkan kemauannya dan kepribadiannya. Ada juga tujuan lainnya,
yaitu anak dapat bermain bersama dan menyesuaikan diri dengan lingkungan,
melakukan gerakan-gerakan dan mengembangkannya secara kreatif, memiliki dan
mengembangkan sifat positif.
Kasih
sayang yang berlebihan, akan memanjakan anak. Menyayangi anak buakn berarti memanjakannya.
Jika dimanjakan, bisa jadi akan lebih sulit lagi anak-anak itu untuk hidup atas
dasar prinsip-prinsip yang benar. Jika anak-anak itu dibiarkan berbuat apa saja
yang mereka kehendaki, maka tabiat yang murni dalam diri anak akan hilang.
Penurutan adalah pelajaran pertama
yang harus diberikan pendidik kepada anak didiknya di kelas. Setiap anak harus
diperlakukan sama seperti kita memperlakukan orang dewasa dan melayani sesuai
kebutuhannya. Anak harus selalu diberi kesempatan menyatakan pereasaannya dan
mengemukakan pendapatnya. Lemudian pendidik memberikan tuntunan dan
pengendalian pada perasaan dan pendapat anak itu demi kebaikkannya.
Bagaimanapun juga, memang banyak cara yang berbeda dapat dilakukan untuk
pendidikan disiplin anak dengan perkataan dan perbuatan.
Orang tua wajib mengajarkan kepada
anak tentang segi-segi pergaulan yang baik dengan orang-orang yang berada di
lingkungan sekitarnya. Apabila orang tua tidak memperbolehkan anak untuk
bergaul maka akibatnya akan menghambat perkembangan sosial anak. Untuk mampu
bersosialisasi dengan baik ternyata dibtuhkan waktu yang cukup lama. Waktu yang
lama itu diperlukan, kerena sosialisasi menuntut anak untuk mampu saling
menghargai, saling menerima, saling memahami. Sosisalisasi merupakan proses
dalam kebersamaan, sehingga memerlukan waktu yang lama. Ada anak yang berhasil
dalam bersosisialisasi dan ada juga yang tidak. Ketidakberhasilan itu
mengakibatkan tidak percaya diri, rendah diri, menyendiri, tidak mau bergaul,
sukar berbicara, sukar untuk mempercayai orang lain, curiga, takut tampil di
depan umum, dan frustasi.
Anak yang mudah berbicara atau
bercakap-cakap akan lebih pandai membaca. Tidak lancarnya anak berbicara
menunjukan bahwa ia berada dalam keragu-raguan. Oleh karena itu, anak tidak
yakin akan kemampuanya sendiri. Hendaknya guru harus melakukan pendekatan untuk
menanggapi si anak. Usahakanlah untuk menyediakan waktu yang cukup untuk
bercakap-cakap serta mendengar cerita sang anak, pada waktu tertentu semua
anggota keluarga dapat mengobrol bersama-sama.
Perpusatakaan merupakan “guru lain”
bagi anak. Minat baca dan rasa ingin tahu anak sering dimulai dari bahan-bahan
bacaan. Bahan bacaan yang menarik baginya akan membuatnya bertanya lebih jauh.
Anak dilahirkan sebagai pribadi yang
egois adalah kodrat yang dibawa sejak lahir. Anak egois adalah anak yang hanya
mementingkan kepentingan dirinya sendiri dan menomorduakan orang lain. Anak
yang seperti itu harus dilatih untuk bertindak dan bersikap fair. Sangatlah penting peran orang tua
untuk memberikan batas yang tertentu bahwa dia tidak selalu terpenuhi. Tindakan
uang perlu diambil orang tua ialah mengarahkan anak, mengembangkan dirinya ke
arah yang lebih posotif dengan penuh kesadaran dan juga perhatian.
Sebaiknya, para orang tua
mengajarkan dan melatih anak untukmelihat dan mengenali mecam makanan yang
masih baik dan tidak. Anak perlu dibekali pengetahuan bagaimana mengenal
makanan dan miniman yang sehat. Dengan bekal pengetahuan itu, anak siap memilah
dan memilih makanan dan minuman yang akan dikonsumsinya di sekolah.
Alat permainan anak adalah salah
satu sarana yang asangat penting dalam pendidikan anak. Alat permainan ini
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kasih sayang orrang tua terhadap
anak. Perkembangan permainan anak dikasudkan sebagai peningakatan permainan
yang mengarah dan sejalan dengan perkembangan mental, sosial, dan kemungkinan
fisik atau motorik. Kegembiraan merupakan ciri dari prinsip dasar bermain.
Bermain itu dapat membuat anak melupakan sesuatu yang membosankan. Pengalaman
melalui bermain itulah yang akan mendorong anak untuk bereksplorasi,
bereksperimen, berinisiatif,dan berkreatif.
Metode teguran dengan dua jari
mempunyai banyak arti. Dengan hitungan satu jari, menentukan perilaku anak yang
tidak baik. Tetapidalam hitungan jari kedua menyatakan bahwa diri pribadi anak
sangat baik dan disenangi orang tuanya. Pada akhirnya, metode teguran dua jari
akan betul-betul efektif bila dipraktikkan dalam waktu sekejap saja. Ungkapan
marah, kecewa pada diri orang tua cukup diungkapkan pada jari pertama. Niscaya
sudah bisa mengerti ketika ia sekali mendengar kat-kata dari orang tua.
Usia dibawa lima tahun adalah usia
yang paling kritis atau paling menentukan dalam pembentukkan karakter dan
kepribadian seseorang. Orang tua selalu menyalahkan anak-anak apabila tingkah
laku mereka tidak seperti yang diinginkan. Anak-anak selalumemiliki rasa ingin
tau yang luar biasa dan kemampuan untuk menyerap informasi sangat tinggi.
Karena itu, pendidikan yang menanamkan nilai-nilai luhur kemanusiaan sangatlah
perlu diberikan pada anak-anak sejak usia muda.
Anak sering menuntut dinomorsatukan
dalam hal pelayanan, dipenuhi segala kebutuhannya bagaimanapun caranya.
Kanak-kanak bersikap manja pada orang tuanya. Jika sikap manja dipertahankan
hingga usia menjelang dewasa, hal tersebut akan membawa dampak kurang baik.
Untuk mengatasi hal ini, pendidik mengajak anak berbicara secara terbuka,
memberi contoh dan pelatihan-pelatihan yang langsung dan bermain bersama.
Sesuai hasil penelitian ternyata
siaran televisi yang aman ditonton anak hanya 15%, padahal anak belajar dari
apa yang dilihat dan dirasakan. Bagi anak TK, telvisi adalah teman bermain.
Semakin banyak waktu yang dihabiskan anak untuk main game dan nonton TV, pekerjaan dan hasil belajar mereka juga
menurun.
Anak memiliki dasar bibit sifat yang
sangat beragam. Jika tidak diarahkan secara tepat, bisa saja bibit mendasar itu
berubah menjadi sifat negatif. Beberapa sifat negatif yang perlu diluruskan
seperti anak egois, perajuk, pemalas, pendendam, dan pemalu. Janganlah panik
saat anak berulah. Hadapilah anak secara sabar. Hal yang penting yang ingin
didapatkan oleh anak seperti itu adalah perhatian.
Perkembangan rohani seorang anak
dibutuhkembangkan sejak dari rumah. Pendidikan rohani bagi anak haruslah
mendapat bimbingan dari orang tua sampai nanti anak sudah bisa belajr sendiri.
Dengan ini anak dapat menjalin hubungan dengan sesama, selain itu anak dapat
menyadari pentingnya berkomunikasi dengan “TUHAN”.
Semakin membaiknya pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan penduduk, maka tingkat melek huruf, kecerdasan, dan
produktivitas suatu masyarakat pun tinggi. Salah satu di antaranya adalah gizi.
Gizi yang baik dan cukup, sangat bertautan dengan perkembangan intelegensi
anak.
Posting Komentar