Buku : Sehat dengan Wudhu’
Penulis : Syahruddin El-Fiki
Penerbit : Al-Mawardi Prima, Jakarta
Tahun Terbit : Mei, 2011
Halaman : Viii + 124 hlm
Buku "Sehat Dengan Wudhu" bisa Anda dapatkan di TBM SANGGAR WACANA.
Kategori Buku : Agama
Wudhu’
merupakan indikator salah satu syarat diterimanya ibadah seorang
muslim. Perintah berwudhu’ yang dilakukan, baik sebelum shalat dan
sebelum melakukan ibadah sunnah lainnya, seperti membaca al-Qur’an,
bukanlah tanpa manfaat. Bahkan, doa yang dibaca usai berwudhu’
(allahummaj’alni min at-tawaabin waj’alni min al-mutathahhirin,
waj’alni min ‘ibadika ash-shalihin) cukup nyata menunjukkan bahwa
wudhu’ berperan untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
Dalam
Islam, kesehatan adalah salah satu hal yang paling penting. Sebab,
dengan modal kesehatan, seorang muslim dapat bekerja untuk menafkahi
seluruh keluarganya. Dengan sehat pula, seorang Muslim dapat
melaksanakan ibadah dengan baik dan lancar. Wudhu’ dijadikan Allah
sebagai salah satu media yang berperan untuk menjaga kesehatan. Wudhu’
juga mampu merangsang dan menstimulus energy yang ada di dalam tubuh
orang yang melakukannya. Seluruh peredaran darah di dalam tubuh akan
menjadi lancar, bila berwudhu’ dengan cara yang benar.
Buku yang berjudul “Sehat dengan Wudhu’“
mengurai dengan detail bagaimana mekanisme wudhu’ mampu berperan
menjaga kesehatan. Buku ini dibagi oleh Syafaruddin El-Fikri, penulis
buku ini menjadi delapan bagian. Yaitu, Sehat dengan wudhu’, dari
Akupuntu hingga SEFT, empat teori jadi satu, wudhu’ aktifkan
titik-titik energi, syarat untuk membersihkan diri, hikmah dan manfaat
wudhu’, wudhu’ batin, dan memelihara waktu.
Dalam
bab “Wudhu’ Aktifkan Titik-Titik Energi”, pembaca akan menemukan bahwa
di dalam organ tubuh yang dibersihkan saat wudhu terdapat beberapa
titik energi. Pengakuan titik energi tersebut diakui oleh para ahli
kesehatan dan akupuntur. Membasuh wajah, misalnya. Para peniliti dan
ahli akupuntur menyebutkan, titik-titik akupuntur di wajah yang menjadi
area wudhu berjumlah 84 titik. Maka dengan membasuh wajah secara benar,
efeknya akan sangat bermanfaat untuk kesehatan.
Rasulullah
SAW. telah cukup lama mengaklamasikan, “Kemilau cahaya seorang mukmin
(kelak pada hari kiamat) sesuai dengan batas basuhan wudhu’nya”, maka
menurut pakar kesehatan dengan membasuh muka saat berwudhu’ dengan sedikit
pijatan, akan memberi efek positif pada usus, ginjal dan sistem syaraf
maupun reproduksi. Sedangkan dari sisi kulit, akan membuat kulit wajah
yang kencang, bersih dan membuat wajah bercahaya.
Konkritnya,
apa yang dibersihkan saat berwudhu’ memberikan efek yang baik bagi
kesehatan. Tampak sekali adanya harmonisasi antara wudhu’ dengan
kesehatan. Maka wajar, jika Hatim al-Asham mengajarkan selain wudhu’
lahir, kita harus melakukan juga wudhu’ bathin yang tujuh: senantiasa
bertaubat kepada Allah atas segala dosa, menyesali segala dosa-dosa
yang dikerjakan dan berjanji tak akan mengulanginya lagi, membersihkan
diri dari cinta dunia, menghindarkan diri dari segala pujian manusia,
meninggalkan sifat bermegah-megahan, tidak berkhianat dan menipu, dan
menjauhi perbuatan iri dan dengki. (Bab Wudhu’ Batin, hal. 107)
Buku
ini layak dibaca oleh segala kalangan, baik para praktisi kesehatan
maupun masyarakat awam. Selain bahasa yang digunakan penulis cukup
sederhana, juga mampu menumbuhkan semangat pembaca untuk melakukan
penjagaan kesehatan yang murah dan memang diajarkan oleh agama. Karena
setiap hari, kita wajib mengerjakan shalat lima waktu. Dengan wudhu
yang benar dan sesuai aturan, artinya lima kali dalam sehari kita
menjaga kesehatan sambil beribadah kepada Allah.
Posting Komentar